Inseminasi Buatan Dalam Praktik - Pertanian Zaman Now

Breaking

WELOMER TO MY BLOG LUR!

Rabu, 30 Mei 2018

Inseminasi Buatan Dalam Praktik


Seiring dengan peningkatan jumlah penduduk diikuti dengan peningkatan pendapatan masyarakat maka permintaan akan daging dan susu menunjukan gejala peningkatan dari tahun ke tahun. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan daging dan susu tersebut maka yang perlu diperhatikan adalah penangan reproduksi ternak penghasil susu dan daging dengan tanpa mengesampingkan  hal lainnya seperti  pengendalian dan pencegahan penyakit hewan dan managemen pemeliharaan ternak. Menyikapi hal tersebut, salah satu upaya untuk meningkatkan  populasi dan produktivitas ternak sapi dapat dilakukan melalui kawin suntik yang dalam bahasa ilmiahnya adalah Artificial Insemination atau Inseminasi Buatan (IB). Hal tersebut adalah sebagai salah satu upaya penerapan teknologi tepat guna untuk meningkatkan populasi dan mutu genetik ternak, sehingga dapat menghasilkan keturunan/ pedet dari bibit pejantan unggul yang sekaligus untuk mencapai program swasembada daging dan susu.

Permasalahan yang dihadapi dalam bidang peternakan di Indonesia antara lain adalah masih rendahnya produktifitas dan mutu genetik ternak. Keadaan ini terjadi karena sebagian besar peternakan di Indonesia masih merupakan peternakan konvensional, dimana mutu bibit, penggunaan teknologi dan keterampilan peternak relative masih rendah. Inseminasi buatan merupakan teknologi alternatif yang sudah lama dikembangkan dalam usaha meningkatkan mutu genetik dan populasi ternak sapi di Indonesia disamping embrio transfer. Inseminasi Buatan (IB) adalah Salah satu metode untuk meningkatkan produktivitas biologik ternak lokal Indonesia melalui teknologi pemuliaan yang hasilnya relatif cepat dan cukup memuaskan serta telah cukup meluas dilaksanakan di seluruh Indonesia dengan cara mengawinkan melalui teknik Inseminasi Buatan yang sperma jantannya diambil dari bibit ternak unggul impor.



Tujuan Inseminasi Buatan

Tujuan utama  inseminasi Buatan  (IB) adalah untuk peningkatan populasi dan perbaikan genetik sapi potong di berbagai wilayah di seluruh Indonesia yang berdasarkan data memungkinkan untuk dilakukannya hal tersebut, selain beberapa tujuan lain yang menguntungkan peternak diantaranya:
  1. Efisiensi waktu, dimana untuk mengawinkan sapi, peternak tidak perlu lagi mencari sapi pejantan (bull), mereka cukup menghubungi inseminator di daerah mereka dan menentukan jenis bibit (semen) yang mereka inginkan.
  2. Efisiensi biaya, dengan adanya inseminasi buatan peternak tidak perlu lagi memelihara pejantan sapi, sehingga biaya pemeliharaan hanya dikeluarkan untuk indukan saja.
  3. Memperbaiki kualitas sapi, dengan adanya inseminasi buatan sapi lokal sekalipun dapat menghasilkan anak sapi unggul seperti Simmental, limousine dan charolise.
  4. Mengoptimalkan penggunaan bibit pejantan unggul secara lebih luas dalam jangka waktu yang lebih lama;
  5.  Meningkatkan angka kelahiran dengan cepat dan teratur;
  6.  Keuntungan IB lainnya :
o   Menghemat biaya pemeliharaan ternak jantan;
o   Dapat mengatur jarak kelahiran ternak dengan baik;
o   Mencegah terjadinya kawin sedarah pada sapi betina (inbreeding);
o   Dengan peralatan dan teknologi yang baik spermatozoa dapat simpan dalam jangka waktu yang lama;
o   Semen beku masih dapat dipakai untuk beberapa tahun kemudian walaupun pejantan telah mati;
o   Menghindari kecelakaan yang sering terjadi pada saat perkawinan karena fisik pejantan terlalu besar;

o   Menghindari ternak dari penularan penyakit terutama penyakit yang ditularkan dengan hubungan kelamin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rekap Penyuluh Pertanian Tingkat Kecamatan di Kabupaten Cirebon Provinsi Jawa Barat

Per : 31-05-2018    No Kab. / BP3K Jumlah PNS Jumlah THL-TBPP ...

Postingan Populer